Sebagai guru drum saya ditanyakan dengan seorang pelajar belakangan ini, bagaimana jadi bila tidak ada drum? Perlu satu atau dua menit untuk saya untuk mendapati jawaban yang kemungkinan dapat menerangkan lenyapnya apa yang saya kerjakan untuk memperoleh pendapatan/hoby, dan yang lebih bernilai kembali apakah arti musik. Susah memikirkan hidup tanpa irama yang kita dengar dalam musik terkenal kita. Tidak ada rock and roll, blues, funk, disko, reggae, jazz sama seperti yang kita mengenal karena semua berbasiskan irama. Nyaris tidak terpikir seperti apakah dunia tersebut bila drum itu lenyap…
Pertama silahkan kita kembali lagi ke zaman di mana sebetulnya tidak ada drum dalam musik. Penulis James Blades dari Percussive Instruments and Their History, menulis:
“Dengan adopsi agama Kristen oleh Kekaisaran Romawi, musik perkusi dilarang karena nakal dan tidak berakhlak; drum dan simbal secara eksklusif diputuskan sebagai bukti keangkuhan setan”.
Sebagai B.C. jadi A.D., drum disepak keluar dunia musik dan menulis riwayat tersebut sepanjang seribu delapan ratus tahun di depan. Jauh selanjutnya, drum mendapati tempat di medan perang sebagai alat gertakan ke lawan dan untuk menghidupkan semangat tentara striker tersebut. Maju cepat ke zaman pasca-perbudakan New Orleans dan drum perang berbaris diganti jadi “piranti perangkap”, dimainkan oleh seseorang dan dikenalkan ke musik Jazz. Dan set drum lahir. Begitu kebenaran tatap muka itu. Bila beberapa momen khusus ini tidak sempat terjadi, seperti apa musik kekinian kita? Bila drum tak pernah sampai ke medan perang atau jalanan di New Orleans dan stop saat mereka melakukan, apa kita bisa menjadi warga yang serupa sama kita?
Penjuru dunia akan berlainan saya berpikir. Tidak ada korps drum di laga sepak bola, tidak ada marching band di parade dan sudah pasti tidak ada drum di meja sekolah Anda dengan pensil! Saya tidak percaya, tetapi saya berpikir rock and roll tidak sama atau bahkan juga bakal ada benar-benar tanpa drum untuk memberikan inspirasi gitar, bass, piano dan vocal. Akankah The Beatles masih kuasai dunia tanpa grooving Ringo? Saya benar-benar meragukannya. Akankah “Wipe Out” demikian fantastis cukup dengan gitar – tidak. Atau apa In-A-Gadda-Da-Vida bisa menjadi hit tanpa drum? Astaga. The Muppets tanpa Hewan – betul-betul tidak terpikir! Dan saat sebelum Rock and Roll ada Jazz, Blues, Dixieland, Bebop, Swing, Country Western, dan ada banyak kembali. Mereka mempunyai drum dan sebagai awalnya dari Rock sama seperti yang kita mengenal.
Bila Anda seperti saya dan Anda memerhatikan track suara film mereka tersering diberi dengan drum dan perkusi untuk atur situasi hati. Kemungkinan pengalaman yang serupa sekali berlainan melihat film tanpa irama.
Untuk saya individu, itu bisa menjadi peralihan keseluruhan dalam kehidupan saya. Masa lalu pertama saya mengenai minat pada drum ialah di sekolah dasar. Saya kemungkinan ada di kelas 3 atau 4 dan sepanjang tatap muka drummer band sekolah (namanya Rhonda) lakukan pengisian “around the kit” yang unik dan saya terpikat. Di kelas 6 saat kelas band dijajakan, saya ingin bermain drum tapi mereka sarat dengan drumer, jadi saya pilih sundul bariton. Baru sesudah lulus saya berpeluang untuk coba drum set rekan dan pada akhirnya membeli darinya. Dalam dua tahun saya cukup untung untuk memulai bermain di band-band dan tak pernah menyaksikan ke belakang. Saya sudah bermain country, reggae, rock, dan banyak project original dengan drum kit baik di atas pentas atau di studio rekaman. Sekitaran sepuluh tahun dalam karier saya, saya beli satu set congas sesudah menyaksikan konser Toto dengan Lenny Castro pada perkusi. Itu membuat saya kagum dengar dan menyaksikan kemampuan kombo drummer/perkusi – apa lagi talenta besar anggota band yang lain. Saya harus masuk ke sisi irama ini dan cari tahu semakin banyak. Saya membaca buku Mickey Hart “Drumming At The Edge Of Magis” dan “Planet Drum”, mengirimi saya pada perjalanan saya sendiri cari bagian lain dari drum. Saya bersahabat dengan seorang master drum Senegal yang mengajarkan saya bermain, membuat dan mengajarkan drum djembe, yang bawa saya ke banyak style dan tipe instrument perkusi lain dari banyak budaya.
Untuk beberapa waktu saya ialah seorang drummer studio yang paling repot di Okanagan dan bermain dengan beberapa band hebat di wilayah itu pada waktu itu. Saya melalui masalah dari tour jalan BC dan Alberta dan betul-betul pelajari sisi “bayar pungutan Anda” dari bisnis; ada semua buku yang perlu dicatat mengenai hanya itu! Saat saya dan istri saya berpindah ke kota yang lebih kecil, sedikit lowongan untuk drumer. Beberapa band ada yang telah mainkan drum kit . Maka saya menukar persneling dan mainkan mayoritas perkusi tolong (congas, bongos, timbales, dan lain-lain) di band. Saya terpikat ke sejumlah produksi teater lokal, yang kebenaran, ialah